Senin, 12 April 2010

LIMBAH CAIR

Air Limbah/Waste WaterAdalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri air tanah, air permukaan serta buangan lainnya.
Dengan demikian buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.
Sumber Air Limbah
Data mengenai air limbah dapat dipakai untuk memperkirakan jumlah rata-rata air limbah dari
berbagai sumber
Seperti:
1.    Air limbah rumah tangga
a.    Perumahan
b.    Perdagangan
c.    Kelembagaan
d.    Rekreasi
2.    Air limbah industri
3.    Air limbah rembesan dan tambahan
Komposisi Air Limbah
Komposisi air limbah bermacam-macam, tergantung asalnya. Tetapi secara garis besar, zat-zat yang terdapat dalam air limbah adalah sebagai berikut:





Pengolahan Pendahuluan (Pretreatment)
Pembersihan dalam pretreatment bertujuan untuk mempercepat dan memperlancar proses olahan selanjutnya.
Kegiatan-kegiatan pretreatment:
1.    Pengambilan benda terapung
2.    Pengambilan benda mengendap
1.    Pengambilan benda terapung
Tujuan:
a.    Menghilangkan zat benda padat yang kasar
b.    Menghindari rusaknya/tersumbatnya peralatan (pompa, pipa penyalur, alat pengaduk dan katup-katup)
Saringan kasar/screening:
Suatu unit operasi yang digunakan pada tahap awal proses pengolahan air limbah.
Bila pada pretreatment ini tidak ada saringan kasar  bila langsung dipasang alat pencacah/pemotong/penghancur yang disebut comminutor.
2.    Pengambilan benda mengendap (pasir)
Tujuan:
a.    Menghilangkan kerikil halus seperti
Pasir
Kerikil
Zat padat berat yang gaya berat > zat organik
Kulit telur
Potongan tulang
Biji-bijian
b.    Mencegah kerusakan alat akibat pengikisan dan terganggunya saluran
Pengolahan Pertama (Primary Treatment)
Tujuan:
Menghilangkan zat padat tercampur melalui pengendapat atau pengapungan.
Sedimentasi/pengendapat:
Adalah proses pemisahan partikel melayang (padatan + cairan) di dlam air, menjadi cairan yang bening dan slurry yang lebih pekat oleh karena pengaruh gaya gravitasi/gaya berat partikel/padatan tersebut
Peralatan:
1.    Clarrifier    :    Untuk menghilangkan hasil buangan ke sungai dengan zat sedikit partikel zat tercampur
2.    Thickener (basin)    :    berbentuk bak/rectangular  untuk menghasilakan partikel padat yang jernih
Bak pengendapan ideal (ideal settling tank)
Maksud:
Mendapatkan hasil endapan yang optimal melalui besar-kecilnya ukuran bak
Pada kolam pengendapan dengan aliran yang kontinue, maka panjang kolam dan waktu tinggal (detention time) ditentukan sedemikian rupa, sehingga partikel yang mempunyai kecepatan pengendapan Vt akan mengendap di dasar bak
Bangunan bak pengenapan ideal dibagi 3:
1.    Daerah pemasukan
2.    Daerah  pengendapan
3.    Daerah pengeluaran




 Keterangan:
L = panjang bak
N = lebar bak
H = kedalaman bak
Vs = kecepatan pengendapan
u = kecepatan aliran
Q = debit air limbah
V0 = kecepatan pengendapan butir


Pengolahan Kedua (Secondary Treatment)
Umumnya : proses biologis
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1.    Jumlah air limbah
2.    Tingkat kekotoran
3.    Jenis kekotoran
Pada tahap ini dipakai:
1.    Lumpur aktif (activated sludge)
2.    saringan penjernih
Dua hal penting dalam proses biologi
1.    proses penambahan oksigen
2.    Proses pertumbuhan bakteri
Proses penambahan oksigen/aerasi
Tujuan aerasi:
Merupakan satu usaha untuk mengurangi/menghilangkan konsentrasi zat dalam limbah.  berupa gas, cairan, ion, koloid atau bahan tercampur
Cara aerasi dalam air limbah ada 2:
1.    Memasukkan udara dalam air limbah
Proses memasukkan udara/oksigen murni ke dalam air limbah melalui benda porous/nozzle. Bila nozzle diletakkan di tengah-tengah  akan meningkatkan kecepatan kontak gel udara dengan air limbah  cepat.
Udara yang dimasukkan, bersal dari udara luar yang dipompakan dalam air limbah.






Gambar Aerasi dengan memasukkan udara ke dalam air limbah
2.    Memaksa air limbah ke atas untuk kontak dengan oksigen
Adalah cara mengontakkan air limbah dengan oksigen melalui baling-baling yang diputar dan diletakkan pada permukaan air limbah, sehingga air limbah yang terangkat akan kontak langsung dengan udara sekitar.
Untuk mengurangi 1 kg BDD  diperlukan 43 – 123 m2 udara



Gambar Aerasi menggunakan baling-baling
Pertumbuhan bakteri dalam bak aerator
Fungsi bakteri:
Untuk mengurangi bahan organik dalam air limbah
Syarat:
1.    Bakteri >>>  untuk mengurangi bahan organik
2.    Jumlah makanan >>>  cepat berkembang biak
Pertumbuhan bakteri
1.    Mula-mula berkembangbiak secara konstan & agak lambat pertumbuhannya  karena suasana baru  disebut Lag phase
2.    Setelah beberapa jam: bakteri mulai tumbuh berlipat ganda  disebut fase akselerasi (acceleration phase)
3.    Setelah tahap 2 berakhir  terdapat bakteri yang tetap dan yang terus meningkat jumlahnya. Pertumbuhan yang cepat ini disebut Log Phase. Pada log phase, perlu pertambahan makanan sebab pertumbuhan bakteri meningkat dan jumlah makanan jadi menurun.
4.    Bila keadaan tidak seimbang terus berjalan disebut Declining growth phase
5.    Pada akhirnya makanan habis dan kematian bakteri meningkat, sehingga tercapai keadaan dimana jumlah bakteri yang mati dan tumbuh seimbang, keadaan ini disebut stationary phase
6.    Bila jumlah kematian bakteri lebih besar dari jumlah pertumbuhan disebut endogeneus phase. Hal ini diatasi dengan simpanan udara untuk pernafasannya sampai udara habis (gambar)










Gambar Aerasi menggunakan baling-baling
Pengolahan Ketiga (Tertiary Treatment)
Pengolahan ketiga ini dilakukan bila pengolahan pertama dan kedua belum sempurna/berbahaya
Jenis Pengolahan Ketiga:
1.    Saringan pasir
2.    Saringan multimedia
3.    Precoal filter
4.    Mikrostaining
5.    Vacum filter
6.    Penyerapan/Adsorbtion
7.    Pengurangan besi dan mangan
8.    Perubahan CN-
9.    Osmosis bolak-balik
1.    Saringan pasir
Tujuan penyaringan adalah untuk mengurangio lumpur tercampur dengan partikel koloid dan air limbah dengan meletakkan pada benda/media yang pordus
Penyaringan akan memisahkan zat padat dan zat kimia air limbah  selanjutnya ditambah Klor
Ada macam-macam saringan
a.    Saringan pasir lambat
b.    Saringan pasir cepat
a.    Saringan pasir lambat
Terdiri dari:    Lapisan Gravel tebal 0,3 m
    Pasir tebal 0,6 – 1,2 m
      Pasir 0,2 – 0,35 mm
Hasil: Kecepatan pengaliran penyaringan 0,034 – 0,100 l/m3/detik
Bila air limbah mulai menggenang sedalam 1,5 – 3 m  maka air limbah perlu dikeingkan dan permukaan pasir perlu dikeruk setiap 30 – 150 hari
b.    Saringan pasir cepat
Terdiri dari:    Lapisan Gravel tebal 0,3 – 0,6 m
    Pasir tebal 0,4 – 0,7 m
      Pasir 0,4 – 0,8 mm
Hasil: Kecepatan pengaliran penyaringan 1,3 – 2,7 l/m3/detik
Pencucian pada saringan pasir cepat dilakukan dengan cara pengaliran kembali (back washing)
Setiap penyaringan yang berlangsung  6 – 24 jam  perlu dicuci selama 5’ – 10’

2.    Saringan Multi Media
Pada bagian atas:    antrasit 0,5 m
      1 mm
Pada bagian bawah: pasir silika 0,3 m,   = 0,5 mm.
Kecepatan pengaliran penyaringan 2,7 – 5,4 l/m3/dtk

3.    Precoal Filter
Saringan dengan tanah diatomeus/perlit (siliceous rock) dengan kepadatan 0,1 gr/cc
Saringan ini biasanya mahal/sangat tinggi
Kecepatan aliran penyaringan: 0,34 – 3,4 l/m3/detik

4.    Mikrostaining
Terdiri dari:    Drum yang diputar
    Drum dibungkus ayakan stainless steel
      20 – 50 mikron
Penggunaan :       Drum terendam dalam air limbah  berputar
Lumpur tertahan pada ayakan pembungkus dan melekat, sedang air yang jernih langsung masuk dalam drum
Hasil: ddebit penyaringan 2 – 6,8 l/m2/detik

5.    Vakum Vilter
Saringan terdiri dari drum horizontal yang dilapisi filter medium.spiral
Penggunaan:
  bagian drum terendap air limbah, kemudian putar. Dengan adanya penyedotan dari dalam drum, kotoran menempel pada filter, lama-lama terbawa ke atas dan bila keluar dari air limbah akan kering  kering lalu dikeruk dengan penggaruk setelah bersih, masuk dalam air limbah lagi (lihat gambar vacum filter).










Gambar potongan melintang Vacum Filter

6.    Penyerapan/Adsorbtion
Adalah proses pengumpulan benda-benda terlarut yang terdapat dalam larutan antara 2 permukaan (cairan dan gas atau zat padat dengan cairan)
Biaya mahal  jarang dipergunakan
Bahan yang diserap disebut Adsorbate/solote
Bahan penyerap disebut Adsorbent
Fungsi:
Pada penjernihan air limbah
a.    Mengurangi pengotoran bahan orhanik
b.    Mengurangi partikel (benda) yang tidak dapat diuraikan (nonbiodegradeble)
c.    Mengurangi bau, warna, dan rasa
Bahan yang dipakai untuk penyerapan
a.    Karbon aktif (activated carbon)
b.    Molekuler sieves
c.    Alumunium aktif
Karbon Aktif
1)    Paling sering digunakan
2)    Biasa dipakai sebagai proses kelanjutan pengolahan biologis
3)    Fungsi mengurangi kadar dari benda-benda organik terlarut
4)    Terbuat dari tempurung/batok kelapa yang dipanaskan pada suhu 1000°C
5)      karbonaktif 0,1 m/bubuk ukuran 200 mesh
Ada 2 macam bentuk karbon aktif
1)    Bentuk granula
2)    Bentuk bubuk
1)    Karbon aktif bentuk granula
Bak diisi karbon aktif, diatasnya di aliri limbah sampai turun ke bawah dan mengalir melalui bagian bawah (Gambar).
 










Gambar Jenis Bak Penyerapan dengan Karbon Aktif

2)    Karbon aktif bentuk bubuk
Penggunaan: Ditaburkan pada saluran keluar yang berasal pengolahan biologis setelah bubuk tercampur, karena gaya beratnya partikel terlarut/ tercampur akan mengendap
                    :    Karbon aktif bisa di pakai lagi dengan cara melakukan oksidasi dengan tekanan tinggi
                    : Hancur kurang lebih ±5-10%


7.    Pengurangan besi dan mangan
Ion Fe dan Mn  Selalu di jumpai pada air alami dengan kadar oksigen rendah  Air tanah
                          Danau yang tanpa udara.
Sumber Ferric dan Manganic
a)    Pabrik Tenun
b)    Pabrik Kertas
c)    Proses Industri
Cara menghilangkan Fe dan Mn:
-    Oksidasi menjadi Fe (OH3)
                                   Mn O2 Tidak larut dalam air
-    Dilakukan pengendapan dan penyaringan 

8.    Perubahan CN
Sumber,
a.    Air limbah pada pengolahan besi  bagian pelapisan CN
b.    Limbah Tapioka
c.    dll
Sianida (CN)
Bahan beracun bagi ikan & kehidupan air laut pada kadar 1 mg/l

9.    Osmosis bolak-balik
Adalah salah satu teknik pengurangan bahan mineral yang diterapkan untuk memproduksi air yang siap dipakai kembali
Kelemahan:
Biaya tinggi
Kurang pengalaman mengolah air limbah
Osmosis bolak-balik adalah:
Proses  dimana air dipisahkan dari garam yang larut di dalam cairan, melalui penyaringan lapisan tipis/selaput lentur, dengan tekanan > dari tekanan osmosis oleh larutan garam dalam air limbah
Komponen utama osmosis:
Selaput (dari selulosa asetat & nilon)
Penahan selaput
Pompa bertekanan tinggi
4 jenis selaput sebagai penahan:
-    gulungan spiral
-    pipa/tabung
-    bangunan jamak
-    serabut

NOMOR: 214/KPTS/1991
TENTANG
BAKU MUTU LINGKUNGAN DAERAH UNTUK WILAYAH
PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BAGI BAKU MUTU LIMBAH CAIR
No    Parameter    Satuan    Golongan Baku Mutu Air Limbah
            I    II    III    IV
    FISIKA                   
1    Temperatur    °C    35°    40°    45°    45°
2    Zat padat terlarut    mg/l    1500    2000    4000    5000
3    Zat padat padat tersuspensi    mg/l    100    200    300    400
    KIMIA                   
1    pH        6-9    6-9    6-9    6-9
2    Besi terlarut (Fe)    mg/l    1    5    10    20
3    Mangaan (Mn)    mg/l    0.5    2    5    10
4    Barium (Br)    mg/l    1    2    3    5
5    Tembaga (Cu)    mg/l    1    2    3    5
6    Seng (Zn)    mg/l    2    5    10    15
7    Krom Heksavalen (Cr   )    mg/l    0.05    0.1    0.25    0.6
8    Krom Total (Cr)    mg/l    0.1    0.5    1    2
9    Cadmium (Cd)    mg/l    0.01    0.05    0.1    0.5
10    Raksa (Hg)    mg/l    0.001    0.002    0.05    0.01
11    Timbel (Tb)    mg/l    0.03    0.1    1    2
12    Sianum (Sn)    mg/l    1    2    3    5
13    Arsen (As)    mg/l    0.05    0.1    0.5    1
14    Selenium (Sl)    mg/l    0.01    0.05    0.5    1
15    Nikel (Ni)    mg/l    0.1    0.2    0.5    1
16    Cobalt (Co)    mg/l    0.2    0.4    0.6    1
17    Sianida (Cn)    mg/l    0.02    0.05    0.1    0.5
18    Sulfida (H2S)    mg/l    0.01    0.05    0.1    1
19    Flourida (F)    mg/l    1.5    2    3    5
20    Klorin bebas (Cl2)    mg/l    0.5    1    2    5
21    Amoniak Bebas (NH3-N)    mg/l    0.02    1    5    20
22    Nitrat (NO3-N)    mg/l    10    20    30    50
23    Nitrit (NO2-N)    mg/l    0.06    1    3    5
24    Klorida (Cl)    mg/l    600    800    1000    1200
25    BOD5    mg/l    30    50    150    300
26    COD    mg/l    60    100    300    600
27    Senyawa aktif biru metilen    mg/l    0.5    5    10    15
28    Fenol    mg/l    0.01    0.5    1    2
29    Minyak nabati    mg/l    1    5    10    20
30    Minyak mineral    mg/l    1    10    50    100
31    Radioaktifitas **)    mg/l               
32    Pestisida termasuk PCB ***)    mg/l               
                       

Catatan:
I.    Kadar bahan limbah yang memenuhi persyaratan baku mutu air limbah tersebut tidak diperbolehkan dengan cara pengeceran yang airnya lanhsung diambil dari sumber air
Kadar belum limbah tersebut adalah kadar maksimal yang diperbolehkan kecuali pH yang meliputi juga kadar yang minimal.
II.    Kadar radioaktifitas mengikuti peraturan berlaku
III.    Limbah pestisida yang berasal dari industri yang menstimulasi atau memproduksi dan dari konsumen yang menggunakan untuk pertanian dan lain-lain tidak boleh menyebabkan pencemaran air yang mengganggu pemanfaatannya.
Yogyakarta, 25 Juni 1991
Penjabat, Gubernur,



PAKU ALAM VIII

Tabel 2    :    Sifat-sifat Fisik, Kimia, Biologi, dan Air Limbah serta Sumber Asalnya

Sifat-sifat air limbah    Sumber asal air limbah

Sifat Fisik:
Warna        Air buangan rumah tangga dan industri serta bangkai benda organik
Bau        Pembusukan air limbah dan limbah industri
Endapan        Penyediaan air minum, air limbah rumah tangga dan industri, erosi tanah, aliran air rembesan
Temperatur        Air limbah rumah tangga dan industri
Kandungan Bahan Kimia:
Organik
Karbohidrat        Air limbah rumah tangga, perdagangan serta limbah industri
Minyak, lemak, gemuk        Air limbah rumah tangga, perdagangan serta limbah industri
Pestisida        Air limbah pertanian
Fenol        Air limbah industri
Protein        Air limbah rumah tangga, perdagangan
Deterjen        Air limbah rumah tangga, industri
Lain-lain        Bangkai bahan organik alamiah
Anorganik
Kesadahan        Air limbah dan air minum rumah tangga serta rembesan air tanah
Klorida        Air limbah dan air minum rumah tangga, rembesan air tanah dan pelunak air
Logam berat        Sumber asal air limbah industri
Nitrogen        Sumber asal air limbah rumah tangga dan pertanian
pH        air limbah industri
Fosfor        Sumber asal air limbah rumah tangga dan industri serta limpahan air hujan
Belerang        Sumber asal air limbah dan air minum rumah tangga serta limbah industri
Bahan-bahan beracun        Sumber asal air limbah industri
Gas-Gas
Hidrogen sulfida        Pembusukan limbah rumah tangga
Metan        Pembusukan limbah rumah tangga
Oksigen        Penyediaan air minum rumah tangga serta perembesan air permukaan
Kandungan Biologis
Binatang        saluran terbuka dan bangunan pengolah
Tumbuh-tumbuhan        saluran terbuka dan bangunan pengolah
Protista        Air limbah rumah tangga dan bangunan pengolah
Virus        Air limbah rumah tangga

Pengolahan Air Limbah
Tujuan Pengolahan:
1.    Mengurnagi BOD
2.    Mengurangi partikel tercampur
3.    Membunuh organisme patogen
4.    Menghilangkan bahan nutrisi
5.    Menghilangkan komponen beracun
6.    Menghilangkan bahan yang tidak dapat didegradasi

Garis Besar Kegiatan Pengolahan Air Limbah Ada 6:
1.    Pengolahan pendahuluan (pretreatment)
2.    Pengolahan pertama (primary treatment)
3.    Pengolahan kedua (secondary treatment)
4.    Pengolahan ketiga (tertiary treatment)
5.    Pembunuhan kuman (disinfektion)
6.    Pembuangan lanjutan (ultimate disposal)

Jenis Proses dan Tujuan Pengolahan

Proses    Tujuan pengolahan
Air Limbah
Penyaringan        Menghilangkan padatan
Perajangan        mereduksi ukuran padatan
Penyaringan        menghilangkan pasir dan koral
Flotasi        memisahkan benda terapung
Ekualisasi        melunakkan air limbah
Netralisasi        menetralkan asam atau basa
Sedimentasi        mengendapkan lumpur/partikel padat
Reaktor lumpur aktif        menghilangkan bahan organik
Penyerapan/karbon aktif    :menghilangkan bau, warna
Reaksi pengendapan        menghilangklan fosfat dan lain-lain
Nitrifikasi/denitrifikasi        menghilangkan nitrat/nitrit
Air stripping        menghilangkan gas amonia
Pertukaran ion        menghilangkan jenis bahan tertentu
Osmosis/elektrodialisis        menghilangkan bahan terlarut
Disinfeksi        membunuh mikro organisme
Gas
Penyaringan        menghilangkan partikel padat
Pengendap        menghilangkan debu
Pengendap siklon        menghilangkan debu
Pembakaran        menghilangkan gas mudah terbakar
Penyerap        menghilangkan gas berbau/berbahaya
Padatan
Pembakaran/insinerasi        menghilangkan padatan yang dapat terbakar
Penyaringan        memisahkan padatan berbeda ukuran
Segregasi        memisahkan padatan berbeda berat jenisnya
Penimbunan        mengalokasikan limbah padat

1 komentar:

tolong komentarnya ya...