Selasa, 28 Oktober 2014

PRODUKSI BERSIH

PRODUKSI BERSIH

1.1.    STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1.    Pendekatan Kapasitas Daya Dukung (Carrying Capacity Approach)
2.    Pengelolaan Pada Limbah yang Terbentuk (End-Of- Pipe Treatment)
3.    Produksi Bersih (Cleaner Production) mulai berlaku September 1989/1990 sifatnya preventif/pencegahan



1.2.    PRODUKSI BERSIH (CLEANER PRODUCTION)
    Menerapkan strategi preventif secara kontinu terhadap proses dan produk untuk mengurangi terjadinya resiko pencemaran pada manusia dan lingkungan
    Tidak menggunakan bahan B-3, menghemat pemakaian bahan baku dan energi serta mereduksi jumlah dan toksisitas emisi serta buangan (Eko-Efisiensi)
    Mereduksi dampak yang timbul di seluruh daur hidup produk (Life Cycle of The Product) mulai dari bahan baku sampai pembuangan limbah
    Menerapkan tehnologi bersih dengan mengubah sikap dan perilaku agar sadar lingkungan

1.3.    MENGAPA DIPERLUKAN KONSEP TEHNOLOGI BERSIH?
    Agar proses produksi lebih efisien
    Mengurangi biaya :
a.    Modal dan operasi/produksi
b.    Pengolahan limbah
c.    Ijin, pemantauan dan penegakan hukum
    Mereduksi dampak lingkungan/minimasi limbah
    Mengurangi resiko serta biaya akibat tumpahan dan kecelakaan
    Meningkatkan   keuntungan   akibat  penjualan  pemanfaatan   limbah/ Reuse, recycle dan recovery



1.4.    MINIMASI LIMBAH
Adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang berasal dari proses produksi, dengan jalan mereduksi pada sumbernya dan memanfaatkan kembali limbah agar dapat memberikan keuntungan ekonomis.

1.5.    PENGGUNAAN KEMBALI/REUSE
Pemanfaatan limbah dengan menggunakan kembali untuk keperluan/ fungsi yang sama tanpa mengalami perubahan bentuk.
Contoh: Menggunakan kertas bolak-balik

1.6.    DAUR ULANG/RECYCLE
Memanfaatkan limbah dengan pengolahan fisik/kimiawi, untuk menghasilkan produk yang sama.
Contoh : daur ulang kertas, baju bekas pakai untuk lap/dijahit model lain/dipermaks

1.7.    PEROLEHAN KEMBALI /RECOVERY
Upaya pemanfaatan limbah dengan jalan mengolah atau memperoleh salah satu/lebih komponen yang tergantung di dalamnya.
Contoh : belehan sepeda motor

1.8.    LANGKAH PELAKSANAAN
    Mengkaji kondisi lingkungan
    Perencanaan manajemen lingkungan
    Audit terhadap suplier dan klien
    Audit limbah dan energi
    Mempelajari dampak bahan baku
    Mereduksi produksi limbah dan konsumsi energi
    Mengganti bahan baku yang menimbulkan dampak lingkungan
    Melakukan pelatihan/penyuluhan
    Mempublikasikan hasil yang akan dicapai
    Memantau perkembangan progaram

1.9.    KENDALA YANG ADA
    Peraturan mengenai lingkungan belum dijalankan dengan baik
    Belum mempersyaratkan penerapan tehnologi produksi bersih
    Kurang/tidak ada biaya
    Perlu ada aturan pemerintah, bahwa sumber daya harus digunakan seefisien mungkin
    Masih ada persepsi bahwa tehnologi bersih akan mengurangi keuntungan
    Kurang tersedia informasi tehnologi
    Sikap manajemen lama yang sudah puas dan tidak setuju ada perubahan

1.10.    UPAYA MENGATASI KENDALA
    Perlu ditekankan bahwa produksi bersih bukan hanya tanggung jawab industri saja
    Perlu ada persamaan pengertian antara pemerintah dan pelaku kegiatan ekonomi mengenai produksi bersih
    Perlu ada perubahan strategi dari END OF PIPE TREATMENT menjadi CLEANER PRODUCTION
    Target dapat dicapai dengan biaya rendah dan dijalankan tahap demi tahap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tolong komentarnya ya...