PRODUKSI BERSIH
1.1. STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1. Pendekatan Kapasitas Daya Dukung (Carrying Capacity Approach)
2. Pengelolaan Pada Limbah yang Terbentuk (End-Of- Pipe Treatment)
3. Produksi Bersih (Cleaner Production) mulai berlaku September 1989/1990 sifatnya preventif/pencegahan
1.2. PRODUKSI BERSIH (CLEANER PRODUCTION)
Menerapkan strategi preventif secara kontinu terhadap proses dan produk untuk mengurangi terjadinya resiko pencemaran pada manusia dan lingkungan
Tidak menggunakan bahan B-3, menghemat pemakaian bahan baku dan energi serta mereduksi jumlah dan toksisitas emisi serta buangan (Eko-Efisiensi)
Mereduksi dampak yang timbul di seluruh daur hidup produk (Life Cycle of The Product) mulai dari bahan baku sampai pembuangan limbah
Menerapkan tehnologi bersih dengan mengubah sikap dan perilaku agar sadar lingkungan
1.3. MENGAPA DIPERLUKAN KONSEP TEHNOLOGI BERSIH?
Agar proses produksi lebih efisien
Mengurangi biaya :
a. Modal dan operasi/produksi
b. Pengolahan limbah
c. Ijin, pemantauan dan penegakan hukum
Mereduksi dampak lingkungan/minimasi limbah
Mengurangi resiko serta biaya akibat tumpahan dan kecelakaan
Meningkatkan keuntungan akibat penjualan pemanfaatan limbah/ Reuse, recycle dan recovery
1.4. MINIMASI LIMBAH
Adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang berasal dari proses produksi, dengan jalan mereduksi pada sumbernya dan memanfaatkan kembali limbah agar dapat memberikan keuntungan ekonomis.
1.5. PENGGUNAAN KEMBALI/REUSE
Pemanfaatan limbah dengan menggunakan kembali untuk keperluan/ fungsi yang sama tanpa mengalami perubahan bentuk.
Contoh: Menggunakan kertas bolak-balik
1.6. DAUR ULANG/RECYCLE
Memanfaatkan limbah dengan pengolahan fisik/kimiawi, untuk menghasilkan produk yang sama.
Contoh : daur ulang kertas, baju bekas pakai untuk lap/dijahit model lain/dipermaks
1.7. PEROLEHAN KEMBALI /RECOVERY
Upaya pemanfaatan limbah dengan jalan mengolah atau memperoleh salah satu/lebih komponen yang tergantung di dalamnya.
Contoh : belehan sepeda motor
1.8. LANGKAH PELAKSANAAN
Mengkaji kondisi lingkungan
Perencanaan manajemen lingkungan
Audit terhadap suplier dan klien
Audit limbah dan energi
Mempelajari dampak bahan baku
Mereduksi produksi limbah dan konsumsi energi
Mengganti bahan baku yang menimbulkan dampak lingkungan
Melakukan pelatihan/penyuluhan
Mempublikasikan hasil yang akan dicapai
Memantau perkembangan progaram
1.9. KENDALA YANG ADA
Peraturan mengenai lingkungan belum dijalankan dengan baik
Belum mempersyaratkan penerapan tehnologi produksi bersih
Kurang/tidak ada biaya
Perlu ada aturan pemerintah, bahwa sumber daya harus digunakan seefisien mungkin
Masih ada persepsi bahwa tehnologi bersih akan mengurangi keuntungan
Kurang tersedia informasi tehnologi
Sikap manajemen lama yang sudah puas dan tidak setuju ada perubahan
1.10. UPAYA MENGATASI KENDALA
Perlu ditekankan bahwa produksi bersih bukan hanya tanggung jawab industri saja
Perlu ada persamaan pengertian antara pemerintah dan pelaku kegiatan ekonomi mengenai produksi bersih
Perlu ada perubahan strategi dari END OF PIPE TREATMENT menjadi CLEANER PRODUCTION
Target dapat dicapai dengan biaya rendah dan dijalankan tahap demi tahap
1.1. STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1. Pendekatan Kapasitas Daya Dukung (Carrying Capacity Approach)
2. Pengelolaan Pada Limbah yang Terbentuk (End-Of- Pipe Treatment)
3. Produksi Bersih (Cleaner Production) mulai berlaku September 1989/1990 sifatnya preventif/pencegahan
1.2. PRODUKSI BERSIH (CLEANER PRODUCTION)
Menerapkan strategi preventif secara kontinu terhadap proses dan produk untuk mengurangi terjadinya resiko pencemaran pada manusia dan lingkungan
Tidak menggunakan bahan B-3, menghemat pemakaian bahan baku dan energi serta mereduksi jumlah dan toksisitas emisi serta buangan (Eko-Efisiensi)
Mereduksi dampak yang timbul di seluruh daur hidup produk (Life Cycle of The Product) mulai dari bahan baku sampai pembuangan limbah
Menerapkan tehnologi bersih dengan mengubah sikap dan perilaku agar sadar lingkungan
1.3. MENGAPA DIPERLUKAN KONSEP TEHNOLOGI BERSIH?
Agar proses produksi lebih efisien
Mengurangi biaya :
a. Modal dan operasi/produksi
b. Pengolahan limbah
c. Ijin, pemantauan dan penegakan hukum
Mereduksi dampak lingkungan/minimasi limbah
Mengurangi resiko serta biaya akibat tumpahan dan kecelakaan
Meningkatkan keuntungan akibat penjualan pemanfaatan limbah/ Reuse, recycle dan recovery
1.4. MINIMASI LIMBAH
Adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang berasal dari proses produksi, dengan jalan mereduksi pada sumbernya dan memanfaatkan kembali limbah agar dapat memberikan keuntungan ekonomis.
1.5. PENGGUNAAN KEMBALI/REUSE
Pemanfaatan limbah dengan menggunakan kembali untuk keperluan/ fungsi yang sama tanpa mengalami perubahan bentuk.
Contoh: Menggunakan kertas bolak-balik
1.6. DAUR ULANG/RECYCLE
Memanfaatkan limbah dengan pengolahan fisik/kimiawi, untuk menghasilkan produk yang sama.
Contoh : daur ulang kertas, baju bekas pakai untuk lap/dijahit model lain/dipermaks
1.7. PEROLEHAN KEMBALI /RECOVERY
Upaya pemanfaatan limbah dengan jalan mengolah atau memperoleh salah satu/lebih komponen yang tergantung di dalamnya.
Contoh : belehan sepeda motor
1.8. LANGKAH PELAKSANAAN
Mengkaji kondisi lingkungan
Perencanaan manajemen lingkungan
Audit terhadap suplier dan klien
Audit limbah dan energi
Mempelajari dampak bahan baku
Mereduksi produksi limbah dan konsumsi energi
Mengganti bahan baku yang menimbulkan dampak lingkungan
Melakukan pelatihan/penyuluhan
Mempublikasikan hasil yang akan dicapai
Memantau perkembangan progaram
1.9. KENDALA YANG ADA
Peraturan mengenai lingkungan belum dijalankan dengan baik
Belum mempersyaratkan penerapan tehnologi produksi bersih
Kurang/tidak ada biaya
Perlu ada aturan pemerintah, bahwa sumber daya harus digunakan seefisien mungkin
Masih ada persepsi bahwa tehnologi bersih akan mengurangi keuntungan
Kurang tersedia informasi tehnologi
Sikap manajemen lama yang sudah puas dan tidak setuju ada perubahan
1.10. UPAYA MENGATASI KENDALA
Perlu ditekankan bahwa produksi bersih bukan hanya tanggung jawab industri saja
Perlu ada persamaan pengertian antara pemerintah dan pelaku kegiatan ekonomi mengenai produksi bersih
Perlu ada perubahan strategi dari END OF PIPE TREATMENT menjadi CLEANER PRODUCTION
Target dapat dicapai dengan biaya rendah dan dijalankan tahap demi tahap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tolong komentarnya ya...